Kamis, 10 Oktober 2013

Laporan Praktikum Suhu Udara Sangkar Cuaca



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang
           
Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek. Pengamatan dan penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang bersangkutan. Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka panjang.

Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang telah terkumpul lama (10-30 tahun)yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan alat ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat‑alat yang digunakan harus tahan lama dari pengaruh‑pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur perubahan cuaca. Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah ketelitiannya. Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama.

Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak salah ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan‑bangunan ataupun pohon‑pohon di dekat alat. Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul‑betul akibat iklimnya yang berbeda. Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai alat-alat klimatologi tersebut, baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara menggunakannyaPengetahuan akan Agriklimatologi sangat dibutuhkan guna menunjang kemampuan praktik dalam melakukan kegiatan pertanian.

Pada Praktikum kali ini akan dilakukan pengukuran dan pengamatan suhu udara pada kebun rumput dan juga hal ini berhubungan langsung dengan manusia dan kehidupannya dan penting untuk dipelajari dan dipahami. Ada beberapa jenis termometer (alat pengukur suhu) diantaranya Termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola basah dan kering.

1.2   Tujuan Praktikum

Tujuan diadakannya praktikum adalah :
1.     Mahasiswa dapat Mengenal dan megetahui semua alat-alat yang terdapat di Stasiun      Klimatologi.
2.     Mahasiswa bisa Memahami fungsi-fungsi dan bagian-bagian alat  yang digunakan.
3.     Mahasiswa dapat mengetahui cara-cara kerja dari masing-masing alat yang digunakan bagi pertanian                          
4.     Selain dari pada itu dengan dilakukannya praktek lapang ini maka akan sangat berperan dalam menambah wawasan dan pengetahuan.



 BAB II
METODOLOGI

2.1   Tempat dan waktu Pelaksanaan
Kegiatan Praktikum pengamatan suhu udara sangkar cuaca pada stasiun klimatologi dilaksanakan pada tanggal 7 - 8 – 9 November 2011.Kegiatan pengamatan ini dilakukan setiap pagi pukul 08.00 WIB,siang pikul 12.00 WIB,dan pada sore hari pukul 16.00 WIB, Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Stasiun klimatologi PPPPPTK Pertanian Cianjur.
Pada acara praktikum kali ini dosen memperkenalkan alat-alat meteorologi pertanian. Pertama adalah alat pengukur curah hujan yang terdiri dari dua macam alat yaitu ombrometer tipe observarium dan ombograf. Kedua adalah alat pengukur kelembapan nisbi udara yang terdiri dari yaitu psikometer sangkar. Ketiga adalah alat pengukur suhu udara yang terdiri dari empat macam yaitu termometer biasa, termometer maksimum, termometer minimum, dan termometer maksimum-minimum Six Bellani.
 Ke- empat adalah alat pengukur suhu udara sekaligus kelembaban nisbi udara yang terdiri dari dua alat yaitu termohigrometer dan termohigrograf. Kelima adalah alat pengukur suhu air yaitu termometer maksimum-minimum permukaan air. Keenam adalah alat pengukur suhu tanah yang terdiri dari enam alat yaitu termometer permukaan tanah, termometer tanah selubung kayu, termometer tanah tipe bengkok, termometer tanah tipe symons, stick termometer dan termometer maksimum-minimum tanah. Ketujuh adalah alat pengukur panjang penyinaran yang terdiari dari dua macam alat yaitu solarimeter tipe Jordan dan solarimeter tipe Combell Stocker.
 Kedelapan adalah alat pengukur intensitas penyinaran matahari yaitu aktinograf dwi logam. Kesembilan adalah alat pengukur kecepatan angin yang terdiri dari tiga macam alat yaitu cup anemometer, hand anemometer, dan bisam anemometer. Kesepuluh adalah alat pengukur evaporasi yang terdiri dari dua macam alat yaitu piche evaporimeter dan panci evaporasi.
         
Pada kesempatan ini diperkenalkan juga stasiun khusus untuk bidang pertanian kepada praktikan, kemudian asisten menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan stasiun pengamatan. Praktikan mengamati alat-alat pengukur anasir cuaca kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan singkat dari prinsip kerja, cara kerja, cara pemasangan serta cara pengamatan. Dari hasil pengamatan kemudian praktikan membuat uraian singkat mengenai perbandingan kelebihan dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari segi ketelitian pengamatan maupun kepraktisan.


2.2   Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
a.)        Thermometer bola basah
b.)        Thermometer bola kering
c.)        Thermometer maksimum
d.)       Thermometer minimum
e.)        Samgkar cuaca
f.)         Penujuk waktu
g.)        Alat tulis
h.)        Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
i.)          Lahan yang akan diamati (Tegalan, Sawah, Kebun Campur, dan Kebun Rumput)

2.3   Prosedur Kerja

a.)  Disiapkan semacam sangkar cuaca pada  penggunaan lahan.
b.)  Diletakkan (digantungkan) termometer pada sangkar cuaca pada masing – masing penggunaan lahan pada ketinggian 120 cm dan 200 cm. Dihindarkan termometer terkena radiasi atau sinar matahari langsung.
c.)  Dicatat suhu udara setiap 4 jam sekali selama 3 hari
d.)  Dibuat grafik hubungan antara suhu udara (sumbu y) dan waktu (sumbu x). Kemudian ditentukan besarnya dan waktu suhu maksimum dan minimum.

  
 
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1   Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Dalam kegiatan praktikum pengamatan suhu udara sangkar cuaca pada pada pagi hari,dan jam 12.00 Wib pada siang hari ,dan pada sore hari jam 16.00 Wib  selama 3 hari sehingga menghasilkan data pengamatan pada tabel berikut :


3.2   Data dan perhitungan

a.      Data suhu udara

Tanggal
Unsur Pengamatan
Bola kering (oc)
T.Min
(0c)
T.Min
(0c)
BOLA BASAH
(0C)
08.00
12.00
6.00
08.00
12.00
6.00
7
29
30
28
24
34
25
29
26
8
30
34
33
24
32
24,5
30
29,5
9
26
31
31
22
32
24
30
29,5


Perhitungan :
·         T.Bola kering
Tanggal  7 ( P + Si + So + P1 ) /4 = (24 + 30 + 28 + 30 ) /4 = 280c
Tanggal 8 ( P + Si  + So + P2) /4 = ( 30 + 34 + 33 + 26 ) /4 = 30,750c
Tanggal 9 ( P + Si + So + P3) /4 = ( 26  + 31 + 31 + 24) /4 = 280c

·         T.Max min
Tanggal 7 ( T.Max So + T.Min P1 ) /4 = ( 34 + 24 ) /2 = 290c
Tanggal 8 ( T.Max So + T.Min P2 ) /4 = ( 32 + 24 ) /2 = 280c
Tanggal 9 ( T. Max So + T.Mn p3) /4 = ( 32 + 22 ) /2 = 270c

·         Bola Basah
Tanggal 7 ( P + Si + So + P1) /4 = ( 25 + 29 + 26 + 24,5 ) /4 = 26,1250c
Tanggal 8 ( P + Si + So + P2) /4 = ( 24,5 + 30 + 29,5 + 24) /4 = 270c
Tanggal 9 ( P + Si + So + p3 ) /4 = ( 24 + 30 + 29,5 + 25 ) /4 = 27,50c

·         Suhu rata-rata harian
Tanggal 7 =( T.B.K+Max.Min + Bola basah )/3 =( 28 + 29 + 26,125) /3 = 27,70833330c
Tanggal 8 = ( T.B.K+Max.Min + Bola basah) /3 = ( 30,75 + 28 + 27) /3  = 28,5833330c
Tanggal 9 = ( T.B.K+Max.Min + Bola basah ) /3 = ( 28 + 27 + 27,5 ) /3  = 27,50c

3.3   Pembahasan

   Berdasarkan pada tabel dan perhitungan suhu udara terlihat jelas pada T.bola kering pada tgl 7  pagi jam 08.00 Wib adalah 240c,pada siang hari 300c,dan pada sore hari 280c.Sedangkan pada tgl 8 pagi adalah : 300c,pada siang hari 340c,dan pada sore hari 330c. Dan pada tgl 9 pagi jam 08.00 Wib adalah : 260c,pada siang hari 310c,dan pada sore hari 310c.

Dari hasil pengamatan tersebut T.bola kering max pada pagi hari adalah 300c  hari kedua pengamatan dan min adalah 240c pada hari pertama pengamatan. Dan T.bola kering max pada siang hari adalah 340c pada hari kedua pengamatan dan T.bola kering min adalah 310c pada hari ketiga pengamatan.Sedangkan T.bola kering max pada sore hari adalah 330c yaitu pada hari kedua pengamatan.,dan T.bola kering Min adalah 280c yaitu pada pengamatan hari pertama.

   Pada T.bola basah suhu max pada pagi hari adalah 24,50c pada pengamatan hari kedua,dan T.bola basah min adalah 240c yaitu pada pengamatan hari ketiga. Sedangkan Suhu max pada siang hari adalah 300c yaitu pada pengamatan hari kedua dan ketiga ,dan suhu min nya adalah 290c yaitu pada pengamatan hari pertama. Dan Suhu max pada sore hari adalah 29,50c yaitu pada pengamatan hari kedua dan ketiga,suhu minimum nya adalah 260c yaitu pada pengamatan hari pertama.

   Pada Temperatur Maximum suhu max nya terdapat pada pengamatan hari pertama yaitu 340c, dan suhu min nya adalah 320c yaitu pada pengamatan hari kedua dan ketiga. Sedangkan pada Temperatur Minimum suhu max nya adalah 240c yaitu pada pengamatan hari pertama dan kedua,dan suhu minimumnya adalah 220c yaitu pada pengamatan hari ketiga.


BAB IV
PENUTUP

4.1       Kesimpulan
            Berdasarkan jumlah dan kondisi alat yang terdapat di stasiun klimatologi , dimana dengan alat tersebut dapat diperoleh data yang dapat membantu sistem pertanian. Karena dengan data tersebut kita dapat menetukan waktu tanam yang tepat atau waktu untuk pembudidayaan suatu komoditas agar diperoleh hasil yang maksimal dan meminimalkan kerugian.

4.2       SARAN                          
            Agar praktikum yang dilakukan dapat dipelajari dengan baik, sebaiknya dilakukan pada saat kondisi cuaca yang baik untuk belajar, dan juga agar pembagian kelompok baiknya anggota kelompok tidak terlalu banyak.





DAFTAR PUSTAKA

Abujamin Ahmad Nasri, 1978. Berapa alat Pengukur Cuaca di Stasiun Klimatologi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
Bayong Tjasjono, 1999. Klimatologi Umum. Institut Teknologi Bandung
Hanafi, 1988, Klimatologi, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung
Handoko. 1994. Klimatologi dasar. Pustaka jaya, Bogor.
Lakitan Benyamin. 1994. Dasar-dasar klimatologi. PT Rajagrafindo persada, Jakarta.
Sarief, S. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.
                                                       




Tidak ada komentar:

Posting Komentar