Kamis, 10 Oktober 2013

Laporan Praktikum Awan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              1.1       Landasan Teori

           Awan adalah sekumpulan tetesan air ( kristal es ) di dalam udara di atmosfer yang terjadi karena pengembunan / pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, dan padat karena dipengaruhi oleh suhu.
Awan mempunyai bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Dan dari bentuk dan ukuran yang bermacam-macam tadi, ada awan yang menyebabkan bayangan dan hujan, ada pula yang tidak menyebabkan bayangan dan hujan. Dalam ilmu pertanian, petani hendaknya mengetahui jenis-jenis awan yang dapat menyebabkan hujan atau tidak. Hal itu disebabkan karena hujan dapat mempengaruhi siklus tumbuh tanaman para petani. Awan dapat pula digolongkan pada letaknya, yaitu awan rendah, awan sedang dan awan tinggi
 

1.2      Tujuan Praktikum

            Tujuan diadakannya praktikum ini adalah :
1.    Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis awan yang ada
2.    Agar mahasiswa bisa mengidentifikasi awan yang dapat menyebabkan hujan atau tidak
3.    Agar mahasiswa bisa memprediksi kapan akan hujan di suatu daerah
4.    Agar mahasiswa mengetahui prosedur perhitungan awan


  1.3       JENIS-JENIS AWAN
1.      Stratus
Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan menghasilkan hujan gerimis salju.
2.      Kumulus
Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanya menghasilkan hujan
3.      Stratokumulus
Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya bergelombang dan tidak membawa hujan.
4.      Kumulonimbus
Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, membawa badai.
5.      Nimbostratus
Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah bergerigi serta membawa hujan atau salju.
6.      Altostratus
Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung hujan.
7.      Altokumulus
Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau melingkar seperti makaroni.
8.      Sirus
Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris-garis
9.      Sirostratus
Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi langit
10.  Sirokumulus
Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil.


 1.4       KETINGGIAN AWAN
Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur dari bagian dasar
·         Stratus, di bawah 450 m
·         Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di ketinggian 450 - 2000 m
·         Nimbostratus, 900 - 3000 m
·         Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 - 7000m
·         Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian 5000 - 13.500 m


 
BAB II
METODOLOGI

2.1       Tempat dan Waktu
          Tempat         : Pengamatan di laksanakan di daerah disekitar lingkungan rumah dan PPPPTK Pertanian Vedca Cianjur
               Waktu               : Pada pukul 06.00, 12.00, dan 16.00

2.2       Alat dan Bahan

   Alat         :  - Bolpoin
                               - Buku
    
  Bahan     :  - Awan yang diamati


2.3       Prosedur Kerja
1.      Siapkan alat tulis, dan kertas.
2.      Pengamatan dimulai dengan cara membagi langit menjadi 4 kuadran, dan setiap kuadran dibagi menjadi 8 atau 10 bagian.
3.      Amati keadaan awan per kuadran tersebut dan identifikasi jenis awannya pada pukul 06.00, 12.00 dan 16.00.
4.      Masukkan data tersebut ke dalam tabel yang tersedia dan gambar kuadrannya.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1       Hasil
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 19-21 Desember 2012, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Tanggal
Pukul
Gambar
Jenis/Ketinggian
Hitungan/Okta
19  Desember 2012
06.00

Awan Cirrostatus
KW 1 : 8/8
KW 2 : 8/8
KW 3 : 8/8
KW 4 : 8/8
12.00

Awan cumulus
KW 1 : 5/8
KW 2 : 3/8
KW 3 : 8/8
KW 4 : 8/8
16.00

Awan Altostratus
KW 1 : 8/8
KW 2 : 8/8
KW 3 : 8/8
KW 4 : 8/8
20 Desember 2012
06.00

Awan Cumulus
KW 1 : 5/8
KW 2 : 3/8
KW 3 : 7/8
KW 4 : 8/8
12.00

Awan Strato Cumulus
KW 1 : 1/8
KW 2 : 7/8
KW 3 : 4/8
KW 4  : 5/8
16.00

Awan cumulus
KW 1 : 8/8
KW 2 : 8/8
KW 3 : 7/8
KW 4 : 7/8
21 Desember 2012
06.00

Awan altostratus
KW 1 : 1/8
KW 2 : 3/8
KW 3 : 5/8
KW 4 : 7/8
12.00

Awan Altostratus
KW 1 : 5/8
KW 2 : 7/8
KW 3 : 8/8
KW 4 : 8/8
16.00

Awan Nimbustratus
KW 1 : 8/8
KW 2 : 8/8
KW 3 :  8/8
KW 4 : 8/8






3.2       Pembahasan
Pengamatan dilakukan di lingkungan kampus pppptk pertanian vedca cianjur dan diskitar tempat penulis. Pengamatan dilakukan berturut-turut mulai dari pukul 06.00 sampai pukul 16.00 WIB sesuai dengan ketentuan yang diterapkan. Dari hasil pengamatan yang diperolah penulis yaitu yang tercamtum pada bab empat, maka penulis mencoba membahas beberapa hal yang terpenting mengenai proses terbentuknya awan serta pergerakannya.
      Terbentuknya awan adalah pada saat penyinaran panjang matahari kepermukaan bumi yang menyebabkan terjadinya pengupan disekitar permukaan bumi yang membentuk partikel-pertikel kecil yang akan naik keudara membentuk awan. Awan sifatnya tidak tetap, awan akan bergerak kemana saja seiring dengan pergerakan angin. Karenan pengaruh angin maka terbentuklah jenis-jenis awan menerut bentuk yang diciptakan oleh angin.
19 Desember 2012
·         pukul 06.00 di kuadran 1 awan menutupi seluruh awan. Pada kuadran 2,3,dan 4 tertutup oleh  awan,awan ini berbentuk seperi kelambu putih halus menutupi seluruh angkasa sering menimbulkan lingkaran di sekeliling matahari atau bulan. Awan ini tidak menghasilkan hujan.
Perhitungan :
(8/8+8/8+8/8+8/8) = 32/8
·         pukul 12.00, kuadran 1 dan kuadran 2 ada sebagian awan yang tidak menutupi kuadran. Sedangkan pada kuadran  3 dan 4 bagian kuadran tertutup oleh awan sepenuhnya. Bentuk jenis awan ini bergumpal-gumpal dengan dasar horizontal.
·          pukul 16.00, seluruh kuadran tertutupi oleh awan. Dan terdapat awan altostratus yang dapat menyebabkan hujan. Dan nyatanya pada sore hari itu terjadi hujan.


20 Desember 2012
·      pukul 06.00 hari itu, di kuadran 1 5/8 bagian langit tertutupi awan.  kuadaran 2,dan  3 bagian kuadran tidak tertutup oleh awan,sedangkan kuadran 4 8/8 kuadran tertutup oleh awan.
·      Pada tengah hari tersebut, di kuadran 1 sebagian kuadran tidak tertutup oleh awan. 2 7/8 hampir seluruh kuadran tertutup oleh awan 3 bagian langit tidak tertutup oleh awan. Sedangkan di kuadran 4, 5/8bagian langit tidak tertutup awan. Dan pada pukul 12.00 ini awan tidak terlihat akan terjadinya hujan

·      Pada pukul 16.00, di kuadran 1 dan 2 8/8 seluruh kuadran tertutup oleh awan ,3 dan 4 7/8 hampir sebagian tertutup oleh awan.
21 Desember 2012
·      Pukul 06.00 pada hari itu, kuadran 1 awan hanya menutupi 1/8 bagian langit. pada kuadran 2, 3/8 bagian langit ditutupi awan. Kuadran 3 5/8 sebagian tidak tertutup oleh awan, Sedangkan  4 7/8 hampir sebagian kuadran tertutup oleh awan.
·      Pukul 12.00 kuadran 1 dan 2 hampir sebagian tertutup oleh awan sedangkan 3 dan 4 seluruh kuadran tertutup oleh awan.
·      Pada pukul 16.00 seluruh kuadran tertutup oleh awan. Awan ini tebal dengan bentuk tertentu pada bagian pinggir tampak compang-camping dan menutup seluruh awan ,mendatangkan  hujan gerimis hingga agak deras dan biasanya jatuh terus menerus.










BAB IV KESIMPULAN
·         kesimpulan
       JENIS-JENIS AWAN
1.      Stratus
Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan menghasilkan hujan gerimis salju.
2.      Kumulus
Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya berwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanya menghasilkan hujan
3.      Stratokumulus
Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya bergelombang dan tidak membawa hujan.
4.      Kumulonimbus
Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, membawa badai.
5.      Nimbostratus
Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah bergerigi serta membawa hujan atau salju.
6.      Altostratus
Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung hujan.
7.      Altokumulus
Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau melingkar seperti makaroni.
8.      Sirus
Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris-garis
9.      Sirostratus
Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi langit
10.  Sirokumulus
Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil.
·         Awan terbentuk karena terjadinya pengupan dipermukaan bumi yang membentuk molekul-molekul kecil, karena pengaruh massa jenis lebih rendah maka naik ke permukaan atmosfir membentuk gumpalan yaitu awan
·         Terjadinya hujan dipengaruhi oleh pergerakan angin serta suhu udara disekitar permukaan bumi.
·          Pergerakan awan seiring dengan pergarakan angin.


Saran
     Sebaiknya pengamatan ini dilakukan pada tempat dan lapangan yang terbuka, agar seluruh kuadran  bisa teramati dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal.




















                                                    DAFTAR PUSTAKA             

,1993,Klimatologi Dasar,Institut Pertanian Bogor,Bogor.